Categories: Travelista

Pengalaman Menjajal IndiHome di 3 Pedalaman Nusantara

Selamat Datang di Pulau Sumba!

Sambutan itu terpampang di Bandara Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Saat pertama kali menginjakkan kaki di Pulau Sumba ada rasa takjub dengan daerah ini. Bangunan kedatangan sangat kecil bahkan tampak seperti rumah biasa. Lucu, tak lupa kuabadikan gambarnya yang kalau di Jawa terlihat seperti gudang kantor. Ternyata memang sedang ada renovasi bangunan utama.

Beberapa teman menolak saat mendapat tugas ke sini karena jauh dan penerbangannya hanya ada satu per hari. Tapi antusiasme saya untuk keliling Indonesia tak padam. Saya mengiyakan saja tawaran untuk liputan dan tinjauan lapangan proyek food estate pemerintah pusat yang ada di NTT.

Kami meninjau proyek perkebunan tebu di Sumba Timur sekaligus audiensi dengan Ketua Bulog Pulau Sumba terkait arus pengadaan logistik. Keesokan harinya kami harus menempuh perjalanan selama 3 jam di daerah terpencil Waibakoel, Sumba Tengah untuk meninjau sawah petani.

Internet di Tiga Pedalaman

Sebelumnya, saya pernah menjumpai Pendi UUd Danom di Desa Rantau Malam, Kecamatan Serawai, lereng Gunung Bukit Raya Kalimantan Barat. Ia harus berjalan naik ke bukit menuju Korong Hape, satu-satunya tempat yang ada sinyal internet. Lokasi ini di tempuh sekitar sejam dari Pos Perhutani. Bukit terbelah yang dulunya digunakan untuk aktivitas pengangkutan kayu itu dipakai warga sekitar untuk atau jalan menuju ladang di pegunungan atau berburu babi hutan.

Desa yang berada di hulu Sungai Serawai ini belum ada listrik PLN. Hanya beberapa warga tertentu yang punya genset untuk menerangi rumah ketika maghrib tiba. Jangan harap bisa menonton televisi di kantor desa karena memang tidak ada. Setelah berladang atau menambang pasir di sungai, warga biasanya langsung istirahat di malam harinya.

Pendi Uud Danom, pemuda desa setempat, sering mengantarkan tamu dari kota untuk penelitian tumbuhan hutan Bukit Raya. Bersama Darwin adik sepupunya, ia sering membawakan barang tamu keluar-masuk hutan. Meski hanya lulusan sekolah dasar, rasa ingin tahu Pendi UUd Danom akan dunia tekhnologi sangat besar.

Perjalanan Astri Wambes (Dok. Pribadi)

Desanya yang terletak di pedalaman Kalimantan tidak menyurutkan niatnya untuk mengabarkan keseharian dan budaya desa melalui internet. Jaringan IndiHome ada di ibukota Kecamatan Serawai, dimana Pendi UUd Danom memanfaatkan internet untuk promosi wisata desanya bagi para pendaki gunung yang ingin ke Bukit Raya.

Setelah dari pedalaman Kalimantan Barat, kita beralih ke lereng Gunung Jailolo, Pulau Halmahera Maluku Utara. Kisah menarik saya dapatkan dari Astri Wambes, salah satu peserta kursus CPNS 2021 yang merupakan tenaga honorer di Puskesmas Sahu. Meski berasal dari desa di pegunungan, hasratnya menjadi tenaga kesehatan pemerintah Halmahera Barat sangat kuat. Ia bahkan rela potong gaji selama dua minggu demi mengikuti kursus, berharap ilmu baru yang diujikan saat ujian CPNS nanti.

Pulau Halmhera ditempuh dengan waktu 1,5 jam dari Kota Ternate. Jika sewa speedboat, jarak tempuh lebih cepat 30 menit. Juru mudi kapal harus berhati-hati karena Pulau Halmahera berbatasan langsung dengan Samudera Pasifik sehingga kejadian kapal oleng dan terbalik sering terjadi sebab gelombang ombak sedang tinggi.

Astri Wambes rela menempuh jarak tersebut ke ibukota kecamatan demi mengikuti kursus CPNS yang diselenggarakan oleh Pemda. Akses internet untuk mengikuti Tes CPNS hanya tersedia di kantor pemerintahan sehingga Astri berjuang menakhlukkan kondisi alam demi meraih mimpinya menjadi abdi negara.

Di Serawai Kalimantan Barat, Halmahera Maluku Utara, dan Sumba NTT saya selalu mengandalkan internet sebagai penunjang pekerjaan kantor. Maka tak heran jika salah satu hal yang saya tanyakan ke pemerintah daerah setempat yaitu ketersediaan jaringan internet saat di ketiga daerah itu. Ini sangat penting dan harus kami lakukan agar tetap bisa berkomunikasi dengan pemerintah pusat di Jakarta serta membuat laporan kunjungan. Jaringan internet ada tapi di beberapa spot tertentu seperti kantor pemerintahan yang di supply IndiHome.

Kisah Dari Negeri Sandelwood

Di area terpencil seperti perbukitan atau tepian pantai Pulau Sandelwood tentu saja tidak ada jaringan internet dan sinyal telepon seluler. Sandelwood adalah julukan pulau ini karena mempunyai kuda poni khas yang hanya ada di perbukitannya. Jaringan internet di Pulau Sumba relatif lambat jika dibandingkan dengan kota-kota besar di Indonesia dengan kecepatan download sekitar 1-3 Mbps pada umumnya.

Pesawat Baling-Baling (Dok. Pribadi)

Perluasan layanan internet provider broadband IndiHome telah menjangkau daerah-daerah terpencil seperti Pulau Sumba dan wilayah NTT lainnya. Dukungan IndiHome ini merupakan bagian dari program digitalisasi pariwisata desa di daerah Sumba dengan dukungan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Teknologi 4K TV disiapkan untuk pelanggan di NTT.

Adanya jaringan internet provider di NTT ini sangat membantu kami dalam melaksanakan pekerjaan karena semua aplikasi yang saya kerjakan based on digital. Meski terbatas hanya di daerah tertentu, jaringan IndiHome di Pulau Sumba lumayan baik sehingga kami tidak perlu susah payah memanjat tower untuk mencari sinyal seperti pengalaman kunjungan di Pulau Halmahera, Maluku Utara.

Program digitalisasi pariwisata desa di daerah Sumba yang diinisiasi IndiHome bernama Telkom Digital Travel & Tourism Solution (TITAN). Sebuah program digitalisasi yang diluncurkan oleh Telkom Indonesia yang bertujuan untuk memajukan sektor pariwisata di Indonesia.

Tujuan program ini untuk mengembangkan pariwisata di Pulau Sumba dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa setempat melalui pemberdayaan teknologi digital meliputi pengembangan infrastruktur dan akses internet broadband, pelatihan digitalisasi usaha pariwisata, dan pemasaran pariwisata secara online untuk menjangkau pasar global.

Reo dan Lairana Main Laptop (Dok. Pribadi)

Saat di Sandelwood ini saya berjumpa dengan dua bocah sekolah dasar yang penasaran dengan aktivitas kami di NTT. Mereka terpesona dengan laptop yang saya pegang saat kami beristirahat sejenak setelah melakukan perjalanan jauh. Reo dan Lairana membantu neneknya berjualan keripik di area tersebut.

Saya memanggil mereka berdua untuk mengajari sekilas tentang laptop. Ternyata laptop adalah barang langka bagi mereka yang bersekolah di sekitar bukit Warinding. Bahkan tak jarang mereka bersekolah tanpa alas kaki untuk menempuh perbukitan yang naik-turun.

Kebetulan sekali ada sinyal internet yang masih bisa saya gunakan mengajari mereka untuk bermain internet. Meski keterbatasan infrastruktur buku dan informasi di sekolah, mereka bisa berselancar baca informasi dunia jika membuka internet. Mereka tampak kagum dengan kecanggihan teknologi itu sebab apa yang mereka cari ada semua di sana.

Program TITAN yang dikembangkan IndiHome merupakan jenis koneksi yang memiliki kecepatan dan kapasitas yang lebih besar daripada koneksi internet dial-up yang lebih lambat. IndiHome menyediakan akses internet broadband melalui jaringan fiber optik yang memberikan kecepatan yang stabil dan cepat hingga 300Mbps.

Hotel tempat kami menginap sudah memanfaatkan koneksi ini dengan pemasaran pariwisata melalui aplikasi Traveloka. Transaksi pelunasan juga melalui pembayaran online begitu juga dengan reservasi kamar dengan tambahan makan malam di restorannya. Saya dengar juga pengelolaan digital sudah merambah ke desa wisata di Kampung Adat Praiwayang dan Kampung Raja termasuk homestay di sekitarnya.

Proyek IndiHome di Indonesia Timur

Kondisi infrastruktur dan ketersediaan akses internet di Pulau Sumba masih dalam tahap pengembangan dan belum merata di seluruh wilayah. Ketersediaan internet di Pulau Sumba dipengaruhi oleh ketersediaan jaringan telekomunikasi dan infrastruktur yang memadai. Pemerintah dan IndiHome telah meluncurkan beberapa program untuk memperbaiki ketersediaan jaringan dan akses internet di Pulau Sumba, seperti program TITAN, program Desa Digital, dan program Palapa Ring.

Program TITAN mendukung pelaku bisnis pariwisata seperti travel agent, car rental, dan hotel untuk bertransformasi secara digital dan meningkatkan kualitas layanan jasa pariwisata di Indonesia. Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas akses internet di daerah-daerah wisata NTT dan membantu meningkatkan ketersediaan informasi pariwisata Indonesia melalui aplikasi dan platform digital yang dapat diakses oleh wisatawan.

Program Desa Digital merupakan program pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan akses teknologi dan pemanfaatan teknologi informasi di desa-desa di seluruh wilayah Indonesia termasuk desa di NTT. Sementara itu, program Palapa Ring adalah proyek pembangunan jaringan serat optik nasional yang bertujuan untuk meningkatkan konektivitas internet di seluruh Indonesia dan mempercepat kemajuan digitalisasi di Indonesia.

Program Palapa Ring terdiri dari tiga gelombang proyek pembangunan jaringan serat optik yang meliputi pulau-pulau besar dan kecil di Indonesia, dan akan membantu menghubungkan daerah-daerah yang sebelumnya belum terjangkau oleh layanan internet broadband. Dengan proyek ini, diharapkan ketersediaan infrastruktur internet di Indonesia dapat memperluas akses ke seluruh lapisan masyarakat dan meningkatkan daya saing ekonomi di berbagai sektor.

Sebagai perusahaan jaringan internet terbesar di Indonesia, IndiHome terlibat dalam pengembangan infrastruktur Palapa Ring di wilayah NTT termasuk Pulau Sumba. Salah satu yang dilakukan IndiHome yaitu peningkatan jaringan serat optik dan pemasangan kabel laut serta pengembangan pusat data (data center).

Pada tahun 2022, Telkom Indonesia meluncurkan IndiHome Digital Laboratory di NTT yang bertujuan untuk menghadirkan inovasi digital di wilayah tersebut seperti podcast dan layanan digital lainnya. Selain itu, pada Januari 2023, Telkom Indonesia juga mengumumkan bahwa sebanyak 11.548 pelanggan atau sudah 73 persen jaringan IndiHome Telkom telah diperbaiki setelah bencana alam di NTT.

Ekonomi Digital Penunjang Pariwisata

Pemda NTT belum mengkaji dampak ketersediaan internet terhadap sektor pariwisata. Namun mereka mempunyai beberapa jurnal terkait Kajian Data Ekonomi Pariwisata Kabupaten Lumajang 2019. Penelitian ini membahas kontribusi sektor pariwisata yang ditunjang dengan ekonomi digital terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan tingkat efektivitas sektor pariwisata di Kabupaten Lumajang.

Perlu Start Up Sayuran Digital (Dok. Pribadi)

Dengan analisis menggunakan data sekunder selama tiga tahun terakhir, hasil penelitian menunjukkan kontribusi sektor pariwisata (ekonomi digital) terhadap PDRB di Kabupaten Lumajang mengalami peningkatan yaitu dari sekitar 3,85% di tahun 2016 menjadi sekitar 4,26% di tahun 2018. Artinya, potensi ekonomi digital di sektor pariwisata NTT berpotensi juga meningkatkan PDRB daerah.

Selain itu, dalam penelitian ini juga dilakukan analisis efektivitas sektor pariwisata, di mana hasil menunjukkan bahwa tingkat efektivitas sektor pariwisata di Kabupaten Lumajang masih rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti kurangnya promosi dan pemasaran, minimnya infrastruktur dan sarana prasarana yang memadai, serta kurangnya tenaga kerja yang terampil di sektor pariwisata.

Untuk meningkatkan efektivitas sektor pariwisata di Kabupaten Lumajang, disarankan agar promosi dan pemasaran destinasi pariwisata, melaksanakan pembangunan infrastruktur, dan sarana prasarana pendukung sektor pariwisata serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan pendidikan yang terkait dengan sektor pariwisata. Hal ini juga yang sedang dikejar pemerintah daerah NTT bekerja sama dengan IndiHome dengan pelatihan SDM di ‘Desa Digital’.

Dokumen perencanaan pemerintah dalam narasi RPJMN 2020-2024 juga menyatakan bahwa sektor pariwisata merupakan sektor prioritas dalam program transformasi digital dan pengembangan startup digital. Penggunaan media sosial dan platform daring untuk promosi dan pemasaran pariwisata dengan internet dapat membantu meningkatkan aksesibilitas dan memperluas jangkauan informasi mengenai destinasi wisata di NTT. Sehingga mendorong pertumbuhan sektor pariwisata di daerah tersebut.

Tanya Jawab Tani Digital (Dok. Pribadi)

Pengembangan ekonomi digital di NTT tertulis dalam “Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Nusa Tenggara Timur 2021-2026”, yang memuat strategi pengembangan ekonomi digital di wilayah NTT dan pelatihan keterampilan digital. Termasuk pemanfaatan internet dan teknologi informasi (penetrasi telepon seluler dan media sosial) untuk meningkatkan perekonomian daerah.

Strategi pengembangan ekonomi digital di NTT mempunyai beberapa langkah yang diambil meliputi meningkatkan akses internet dan penggunaan teknologi informasi, mengembangkan inovasi dan kreativitas dalam pemanfaatan teknologi informasi, serta meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang ekonomi digital.

Pemanfaatan internet dan teknologi informasi di sektor pariwisata menjadi prioritas untuk meningkatkan kualitas layanan pariwisata, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperkuat branding destinasi pariwisata NTT. Selain itu, teknologi informasi dan internet juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sektor pertanian dan perikanan di daerah tersebut.

Kontribusi ke Pertumbuhan Ekonomi

Pengembangan ekonomi digital diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi secara inklusif dan berkelanjutan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi NTT akan memfokuskan pada pengembangan infrastruktur teknologi dan pelatihan keterampilan digital untuk mendorong percepatan pengembangan ekonomi digital.

Tingkat penetrasi teknologi informasi dan internet di NTT yang dibuat BPS menunjukkan bahwa pada tahun 2020, jumlah pengguna internet di NTT mencapai 10,1 juta jiwa atau sekitar 20,36 persen dari jumlah penduduk NTT, yang berarti ada peningkatan dibandingkan dengan tahun 2016 yang hanya mencapai 11,68 persen.

Selain itu, jumlah pengguna telepon seluler juga meningkat dari 8,6 juta pada 2016 menjadi 10,3 juta pada 2020, dengan tingkat penetrasi sebesar 57,73 persen. Sementara itu, pengguna media sosial di NTT mencapai 6,4 juta jiwa pada 2020.

Ditargetkan bahwa pada tahun 2025, seluruh wilayah di NTT sudah memiliki akses internet dengan kecepatan minimum 10 Mbps. Selain meluncurkan program pelatihan keterampilan digital untuk meningkatkan kualitas SDM di NTT, Pemerintah juga berencana untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi digital di sektor pariwisata, pertanian, dan perikanan.

Fokus lainnya dengan pengembangan ekosistem startup teknologi di NTT dengan pendampingan dan inkubasi untuk membantu perkembangan startup yang ada, termasuk pengadaan akselerasi dan co-working space. Pemerintah Provinsi NTT berkomitmen untuk mengembangkan infrastruktur teknologi dan keterampilan digital di NTT, sehingga pengembangan ekonomi digital di NTT dapat berjalan dengan optimal dan berdampak pada peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di NTT.

Infrastruktur vs SDM Unggulan (Dok. Pribadi)

Berdasar penelitian Nugraha dan Suhartono (Techno Nusa, 2020), kesiapan infrastruktur digital Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun 2018 ke tahun 2019. Secara rinci, hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2019, tingkat akses internet di Indonesia meningkat dari 20,3% pada tahun 2018 menjadi 22,71%. Sementara itu, akses ke lebar pita internet meningkat dari 1,3% pada tahun 2018 menjadi 1,77% pada tahun 2019. Adapun untuk ketersediaan perangkat seluler, pada tahun 2019 meningkat dari 30,06% pada tahun 2018 menjadi 33,87%.

Selain itu, penelitian ini juga mengidentifikasi beberapa tantangan dalam meningkatkan kesiapan infrastruktur digital di Indonesia, terutama terkait dengan tingkat penetrasi internet yang masih rendah di beberapa daerah dan kurangnya dukungan pemerintah dan sektor swasta dalam pengembangan infrastruktur digital.

Penelitian Yulia dan Sugio (2020) menunjukkan bahwa peringkat hasil Indeks Kesiapan TIK Nasional (IKTIN) tertinggi pada tahun 2018 adalah DKI Jakarta, sementara peringkat terendah ada di Kalimantan Barat. Selain itu, peringkat IKTIN di tiap provinsi mengalami perubahan, baik naik atau turun, dari tahun 2017 ke 2018. Artinya, IKTIN di Provinsi NTT tidak terlalu buruk jika dibandingkan daerah lain di Indonesia.

Pada akhirnya, kebutuhan penduduk Indonesia akan infrastruktur internet sangat diperlukan keberadaannya. Pengalaman saya di 3 pedalaman nusantara membuktikan bahwa internet mempunyai dampak yang sangat hebat untuk memajukan daerah dan SDM yang ada. IndiHome yang menyediakan layanan telekomunikasi berbasis teknologi kabel fiber optik punya peran penting untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sekaligus membawa efek domino pertumbuhan ekonomi dan pariwisata.

Saya berterima kasih IndiHome sudah mempercepat program ‘melek teknologi dengan menjadi koneksi daerah-daerah di pelosok dan pedalaman. Tol langit yang dibangun IndiHome telah membuka cakrawala dunia maya, membuka sejuta harapan anak muda di daerah-daerah nusantara.

Rosyid Bagus Ginanjar Habibi

Recent Posts

Lansia Berdaya: Menghidupkan Kembali Kejayaan Batik Kuno Mataram

Lansia Seang Membatik (Dok. Pribadi) Mbah Siti dengan tangkas memainkan cantingnya di atas kain putih. Ia meniup malam agar batik…

12 months ago

Pendaftaran Dibuka! STAN Buka 1.100 Formasi dan Kuota 29 Sekolah Kedinasan Lainnya

Daftar Sekolah Kedinasan | PKN STAN Pendaftaran sekolah kedinasan 2023 akan mulai dibuka pada 1 April 2023. Terdapat 29 sekolah kedinasan yang…

1 year ago

Seleksi Sekolah Kedinasan 2023 Dibuka, Gimana Cara Daftarnya?

Suasana Tes Sekolah Kedinasan | PKN STAN Pemerintah resmi membuka penerimaan calon taruna, praja, dan mahasiswa untuk jalur sekolah kedinasan.…

1 year ago

Ekonom Muda Ini Prediksi Indonesia Membaik di Tengah Badai Resesi Global

Bagu, Nusa Tenggara - Pandemi Covid-19 di Indonesia sudah bisa dikendalikan meski beberapa negara masih naik-turun dalam penanganannya. Selaras dengan…

1 year ago

Astri Wambes, Pejuang Sinyal CPNS dari Pedalaman Maluku

Langkah kaki Astri terburu-buru masuk ke ruang kelas. Ia terlambat satu jam untuk mengikuti pembekalan CPNS di SMKN 1 Halmahera…

1 year ago

Boleh Dong Newcastle United Mimpi Juara Premier League?

The Magpies Membobol Gawang Leicester City (Nathan Stirk/Getty Images) Luar biasa! Newcastle United merangsek ke peringkat 2 klasemen sementara Liga…

1 year ago