6 Isu Baru dan Strategis di RAPBN 2020

1

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan beberapa hal baru yang sifatnya strategis yang dimasukkan di dalam RAPBN 2020 salah satunya adalah insentif perpajakan untuk mendukung peningkatan sumber daya manusia untuk meningkatkan daya saing.

Hal ini disampaikannya dalam Rapat Kerja dengan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (Banggar DPR) dengan agenda Pembahasan Penyampaian Pokok Rancangan Undang-Undang (RUU) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 serta Pembentukan Panja: Asumsi, Belanja, Transfer Daerah, Draft RUU di Ruang Rapat Badan Anggaran DPR, Gedung Nusantara II pada Rabu (28/08).

“Di sini, beberapa kebijakan yang diluncurkan oleh pemerintah dalam bentuk pengurangan pajak di dalam rangka untuk mendukung kegiatan vokasi dan penelitian dan pengembangan (litbang). Kita juga meluncurkan mini tax holiday di dalam rangka untuk mendukung investasi yang nilainya di bawah Rp500 miliar karena yang di atas Rp500 miliar sudah mendapatkan tax holiday yang kita luncurkan pada tahun 2018 yang lalu. Kita juga meluncurkan investment allowance khusus untuk mendukung industri padat karya,” jelas Menkeu. 

Di bidang peningkatan kualitas SDM dan perlindungan sosial, untuk belanja pemerintah ada tiga program baru pemerintah, yaitu Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Kartu Pra Kerja, dan Kartu Sembako.

KIP Kuliah dimaksudkan untuk mendukung masyarakat miskin masuk ke jenjang pendidikan tinggi terutama anak-anak dari Program Keluarga Harapan (PKH). Kartu Pra Kerja ditujukan untuk meningkatkan produktivitas bagi pencari kerja. Sedangkan Kartu Sembako untuk mendukung perlindungan penguatan daya beli masyarakat dan akses pangan.

Selain itu, hal baru di dalam RAPBN 2020 juga menyangkut penyelesaian 4 destinasi pariwisata super prioritas pada tahun 2020 yaitu wisata Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo, dan Mandalika.

Hal baru lainnya adalah Transfer ke Daerah dan Dana Desa dengan penguatan DAK Fisik yang mengarah kepada bidang baru yaitu bidang sosial dan transportasi laut. Untuk Dana Alokasi Umum (DAU) ada tambahan dalam rangka menyetarakan penghasilan tetap (siltap) perangkat desa dan penggajian dari pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja.

Di bidang pembiayaan, di dalam RAPBN 2020 akan ada hal yang baru yaitu munculnya dana abadi baru untuk peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan kebudayaan yaitu dana abadi untuk kebudayaan dan agama di perguruan tinggi dan penambahan dana abadi riset secara signifikan.

Strategi yang akan diambil dari sisi pendapatan negara adalah dengan terus meningkatkan pendapatan negara. Dari sisi belanja negara, yaitu dengan memfokuskan pada belanja yang efektif. Dari sisi pembiayaan adalah dengan terus melakukan inovasi pembiayaan yang kreatif. RAPBN 2020 akan terus dijaga sebagai instrumen menjaga ekonomi dan negara Indonesia di tengah resiko global dan perlambatan ekonomi yang makin nyata.

“APBN 2020 dirancang untuk mendukung akselerasi peningkatan pondasi Indonesia yaitu dari daya saing SDM dan postur kita adalah diarahkan agar penerimaan negara terus bisa ditingkatkan, namun tetap juga memberikan stimulasi pada perekonomian negara. Belanja negara akan terus diefisienkan dengan fokus kepada pembangunan SDM dan pembiayaan anggaran akan terus lakukan inovasi secara prudent dan kreatif,” tutup Menkeu.

Dumber: kemenkeu.go.id

redaksi

One thought on “6 Isu Baru dan Strategis di RAPBN 2020

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

Inflasi Semester I 2019 Lebih Rendah Dibandingkan 2018

Mon Sep 2 , 2019
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka inflasi bulan Agustus 2019 sebesar 0,12 persen. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Agustus) 2019 sebesar 2,48 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2019 terhadap Agustus 2018) sebesar 3,49 persen.   Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 138,75. Dari 82 kota IHK, 44 kota mengalami inflasi dan […]
error: Content is protected !!
FISCAL.ID